Ada Pertamax Green, Konsumsi Biofuel Diprediksi Lampaui Target 2024
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalokasikan kuota Bahan Bakar Nabati (BBN) atau biofuel sebanyak 13,4 juta Kilo Liter (KL) di tahun ini. Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Edi Wibowo, menetapkan target tersebut lebih tinggi dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
“Di dalam RUEN menetapkan alokasi biofuel sebesar 12,5 juta KL, sedangkan pemerintah mengalokasikan 13,4 juta KL,” kata Edi di acara Seminar Tantangan Industri Bioenergi di Jakarta, Selasa (27/2).
Dari alokasi tersebut, Edi berharap realisasinya bisa mencapai 12,5 hingga 13 juta KL di 2024. Ia yakin target tersebut bisa tercapai untuk meningkatkan peran bioenergi dalam bauran Energi Baru Terbarukan (EBT).
Saat ini kontribusi bahan bakar organik ini cukup besar yakni hampir 7,7%. Sedangkan pada 2025, alokasi biofuel akan semakin tinggi yaitu mencapai 13,9 juta Kiloliter (KL).
Kuota 13,9 juta KL di 2025 mencakup biodiesel, bioethanol, dan bahan bakar nabati lain. Target alokasi ini tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
“Namun selama ini kan realisasinya melebihi target RUEN, jadi kami harapkan targetnya demikian,” ucapnya.